Saya terlahir dari keluarga yang seder hana , saya terlahir dari pasangan suami isrti M.IDRIS dan KASMIATON semenjak kecil saya telah diajari oleh orangtua agar hidup mandiri dan tidak slalu bergantung kepada orangtua saat umursaya beranjak enam tahun orangtua saya menyekolahkan saya di (MIN SUAKBILIE) disitulah saya mulai belajar sedikit demi sedikit arti daripada kehidupan ini,setiap pagi sebelum berangkat ke sekolah ibu saya slalu menyuapkan saya sesendok nasi dan memberikan uang jajan seribu rupiah . ayah saya yang bekerja sebagai wiraswasta beliaw sangat jarang berada dirumah, itu bisa saya maklumikarna beliaw bekerja sebagai supir yang bekerja keras siang dan malam demi anak tercinta nya.
Pada saat saya masih duduk dibangku kelas 4 min orangtua saya berkeinginan untuk pindah ke tapanuli selatan karna penghasilan beliaw disini kurang mencukupi, awal nya saya tidak mau ikut bersama orangtua saya lebih memilih untuk tinggal bersanma nenek,namun orang tua sangat menginginkan saya ikut bersama beliaw akhirnya sayapun mau ikut bersama orang tua saya ke tapanuli selatan.
Setelahtinggal beberapa lama disana orang tua saya mengalami bangkrut dan akhirnya beliaw berkeinginan untuk kembali lagi ke kampung halaman ,padasaat itu saya baru memasuki sekolah menengah dan orang tua saya menyekolah kan saya di (MTSN JEURAM)hingnga hari2 sayapun mulai saya lewati disekolah tersebut,ternyata apa yang diharapkan olehorang tua saya agar saya menjadi anak yang baik berubah ,disitu sayasudah mulai bandel mulai dari jarang masuk sekolah,kerjaan saya hanya bermain main saja bersama teman_teman tampa memikirkan sedikitpun tentang sekolah dan masadepan saya sebagai anak tertua dikeluarga ,saya sudah milai mengenal yang nama nya mengecat rambut,merokok,dll. Hingnga suatu ketika ada seorang kawan perempuan saya yang bernama DEVI MARLINDA dia ingin merobah saya kembali menjadi anak yang baik dan tidak sering bolos sekolah lagi, tapisemua usaha dia sia sia hingga akhirnya saya dikeluarkan dari sekolah tersebut karna terlalu banyak kesalahan yang saya lakukan , , orang tua saya sangat marah ketika mengetahui semua ini akhirnya beliaw menyekolah kan saya ke SLTP 7 KUALA karna beliaw tidak ingin saya putus sekolah karna saya adalah tulang punggung dari pada keluarga.
Hari pertama saya sekolah disitu semua orang tercengang melihat rambut saya yang berwarna kuning ,hingga akhirnya saya dipanggil oleh kepal a sekolah dan diberi rahan , beberapa minggu kemudian musibah menimpa saya kami kedapatan sama klepala sekolah sedang merokok di belakang kelas, akhirnya kami semua ditarik ke halaman sekolah kami disuruh bukak baju dan dijemur dihalaman sekolah sampai jam pulang tiba, begitulah hari hari yang saya lewati disekolah tersebut hingga akhirnya saya pun tamat dari sekolah tersebut melihan keadaan saya belum berubah akhirnya ayah saya menyekolah kan saya di PONDOK PESANTREN BABUN NAJAH saya sangat tertekan disini karna peraturan dipesantre sangat ketat keadaan dipesantren sangat berberbeda dengan diluar dipesantren kami tidak boleh bawa hp,tidak boleh keluar dari pesantren tampa izi,pada saat itu saya sudah sangat candu dengan yang nama nya rokok yahh tau tau dipesantren juga tidak boleh merokok barang siapa yang melanggar maka akan dikenakan sanksi yaitu dibota licin,pernah suatu hari saya bersama teman kedapatan merokok dikamar kami dibotak didepan semua santri di mussalla bayangkan betapa malu nya semua santri melihat kami dibotak didpan umun namun semua itu garus saya terima dengan lapang dada karna bagi saya “berani berbuat berani bertanggung jawab” dan juga pernah suatuketika tepat jam 12 malam kami keluar tampa izin atou kami dipesantren sering menyebut nya cabot kemudian ustaz mendapat kan kami sedang nongkrong di warung kopi sambil menik mati secangkir kopi seketika kami kembali kepesantre kami langsung dipanggil menghadap ustaz kami dimandiin didalam kolam ikan sejak jam 3 sampai jam tujuh pagi bibir saya sudah pucat yang lebih malu lagi pada saat pagi harinya santri perempuan melintas didepan dan menertawakan kami melihat kami seperti kucing basah , itulah pengalaman yang takkan bisa saya lupakan dan tidak terasa saya sekarang sudah kelas tiga dan sebertar lagi saya akn mengikuti UN dan aku slalu berdoa agar bisa lulus nanti diwaktu UN.
Dedi Firdaus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar