Berdirinya
Pondok Pesantren Moderen Babun Najah merupakan sebuah kerja keras yang
didalamnya terlibat berbagai pihak yang berkompeten dalam bidangnya
masing-masing. Bapak H. DR (HC) Rusli Bintang merupakan seorang
pengusaha Aceh yang sukses dan telah mendirikan Yayasan Abulyatama,
Bapak Drs. Tgk. H. Muhammad Ismy, LC adalah seorang ulama Aceh yang
telah lama bermukim di Madinah Arab Saudi sehingga beliau dikenal juga
dengan sebutan Abu Madinah. Dan yang terakhir adalah Bapak Drs. H. M.
Saleh. Beliau adalah pegawai pemerintahan yang merupakan sesepuh
masyarakat dimana Pondok Pesantren Moderen Babun Najah didirikan.
Mereka memahami keinginan masyarakat Kota Banda Aceh dan
Aceh Besar yang mengharapkan adanya tempat pendidikan yang memadukan
pendidikan umum dengan pendidikan agama, atau sering kita sebut dengan
Pondok Pesantren Terpadu / Moderen sebagaimana yang telah ada di daerah
lain. Dari kesepakatan mereka bertiga dan didukung oleh tokoh-tokoh
masyarakat Aceh lainnya yang mempunyai perhatian terhadap pendidikan
putra putri Aceh, maka diajukanlah pendirian Yayasan Perguruan Islam
(YPI) Babun Najah sebagai organisasi yang menaungi Pondok Pesantren
Moderen Babun Najah. Yayasan tersebut resmi berdiri dengan adanya Badan
Hukum yang tertera dalam Akte Notaris Nomor : 258/H.U/5/5/1994 pada
tanggal 28 April 1994 dari Notaris Husni Usman yang berkedudukan di
Banda Aceh.
|
Abu Madinah |
|
|
Setelah yayasan tersebut berdiri, maka dibentuklah
panitia pembangunan yang merencanakan dan melaksanakan pembangunan tahap
awal Pondok Pesantren Moderen Babun Najah. Pembangunan fisik Pondok
Pesantren Moderen Babun Najah pada tahap awal meliputi dua unit rumah
permanen yang diperuntukkan untuk rumah pimpinan dan rumah ustadz. Dan
satu unit bangunan asrama yang mempunyai lima buah ruangan. Tiga ruangan
ditempati oleh santriwati dan dua buah ruangan di tempati oleh
santriwan. Sementara bangunan untuk lokal (ruang belajar) digunakan
bangunan darurat yang terbuat dari kayu dan beratap rumbia. Bangunan
darurat tersebut tetap digunakan hingga ± 8 tahun. Hal ini disebabkan
karena belum adanya bangunan permanen yang bisa ditempati untuk ruang
belajar.
Kurang lebih tiga bulan
kemudian, tepatnya pada tanggal 5 Juli 1994, kampus Pondok Pesantren
Moderen babun Najah diresmikan oleh Ny. Siti Hardiyanti Rukmana .
Setelah peresmian dilakukan, Pondok Pesantren Moderen Babun Najah
melakukan penerimaan santri perdana untuk tahun pelajaran 1994/1995.
Sambutan yang diberikan oleh masyarakat terhadap keberadaan Pondok
Pesantren Moderen Babun Najah sangat baik, sehingga jumlah santri
angkatan perdana yang masuk pesantren ini sesuai dengan apa yang
diharapkan. Baik untuk tingkat Tsanawiyah/SMP maupun tingkat Aliyah/SMU.
Lokasi / Letak Kampus
Pondok Pesantren Moderen Babun Najah terletak di Desa
Doy Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh. ± 3 kilometer dari ibu kota
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan dari pusat Kota Banda Aceh
serta ± 400 meter dari pusat kecamatan. Letak kampus yang sangat
strategis tersebut menambah minat dari pelajar untuk menuntut ilmu di
pesantren ini. Suasana alam yang tenang jauh dari kebisingan dan tidak
terlalu dekat dengan jalan utama, menjadikan pesantren ini sebagai
tempat yang nyaman untuk belajar. Alamat lengkap kampus dan
sekretariatnya adalah : Jl. Kebon Raja Desa Doy Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh Telp. (0651)7442380 Kode Pos 23117.
Batas lokasi kampus Pondok Pesantren Moderen Babun Najah adalah sebagai
berikut : Sebelah Timur berbatasan dengan jalan Kebon Raja / Desa Iee
Masen Ulee Kareng, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Lamgeulumpang,
sebelah utara dan barat berbatasan dengan perumahan penduduk desa Doy.
Jalur angkutan darat yang dapat ditempuh dari pusat kota
/ terminal Angkutan Penumpang Kota (APK) Keudah adalah dengan menumpang
labi-labi jurusan Ulee Kareng atau Lam Ateuk . Lalu turun di Simpang
Tujuh Ulee Kareng. Dari simpang tersebut, perjalanan dapat dilakukan
dengan jalan kaki atau naik ojek . Dari simpang tujuh hingga ke pintu
gerbang kampus berjarak ± 300 meter.
Kampus Pondok Pesantren Moderen Babun Najah mempunyai luas ± 2000 m2.
Sebagiannya telah digunakan untuk pembangunan ruang belajar, asrama.
Sebagiannya lagi diperuntukkan untuk pembangunan gedung baru dan mesjid
kampus. Selebihnya untuk tempat olah raga, taman, dan kolam ikan air
tawar. Jalan dalam kampus masih merupakan jalan tanah yang belum
diaspal. Namun telah direncanakan untuk diaspal. Begitu juga dengan
tempat belajar dan asrama, serta kantor sekretariat, InsyaAllah akan
dibangun bangunan yang permanen. Pada saat ini sudah ada bagunan
berlantai 2 (dua) yang sumber dananya berasal dari swadaya pesantren,
bantuan dari Pemda NAD, Pemda Kota Banda Aceh, dan Departemen Agama, dan
Gedung lantai 3 (tiga) bantuan dari pihak luar. Meskipun memamng ada
bantuan dari pihak luar, namun pembangunan tersebut tetap terkendali
pada keterbatasan dana yang minim, karena tentunya untuk memabangun
gedung permanen yang layak untuk ditempati saat ini membutuhkan dana
yang tidak sedikit. Pembangunan gedung permanen dimaksudkan agar para
santriwan dan santriwati dapat belajar dengan lancar tanpa harus menahan
panas bila siang hari dan basah jika hujan turun karena atap rumbia
yang dipasang sebagai atap ruang belajar bocor. Tentunya kami sangat
berharap kepada semua pihak agar kita sama-sama memperhatikan nasib
pendidikan putra putri Aceh untuk menghasilkan sumber daya manusia yang
terampil dalam bidang duniawi dan ukhrawi.
Organisasi / Kepengurusan
Organisasi lembaga pendidikan Pondok Pesantren Moderen
Babun Najah telah mengalami berbagai macam dalam bentuk struktur dan
pergantian pengurus, terutama pada level Wakil Pimpinan ke bawah. Hal
ini memang sangat perlu dilakukan untuk menciptakan suatu kepengurusan
yang optimal karena kelanjutan suatu organisasi sangat tergantung kepada
pengurus yang mengelola organisasi tersebut. Adapun susuna struktural
kepengurusan Pondok Pesantren Moderen Babun Najah sebagai berikut :
Kepengurusan dalam organisasi Pondok Pesantren Moderen
Babun Najah ditentukan dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Umum
Yayasan Perguruan Islam (YPI) Babun Najah. Pergantian pengurus biasanya
dilakukan sebelum dimulainya tahun pelajaran baru dan bila dianggap
perlu, akan direvisi ketika pertengahan tahun pelajaran ataupun sesuai
dengan keadaan yang berlangsung pada saat tersebut.
Kepengurusan dalam organisasi madrasah baik Tsanawiyah
ataupun Aliyah juga ditetapkan oleh Ketua Umum YPI Babun Najah dan
berpedoman pada peraturan yang telah ditetapkan oleh Departemen Agama
Republik Indonesia.
Untuk menyatukan persepsi dalam menjalankan tugas serta
mengadakan komunikasi secara langsung, diadakan rapat yang dihadiri
oleh seluruh unsur dalam kepengurusan pondok pesantren, serta turut
melibatkan pengurus yayasan. Pelaksanaan rapat dilakukan secara berkala.
Rapat tersebut juga dimaksudkan untuk mengevaluasi sejauh mana
program-program yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik
dan benar.
Pengurus melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai
dengan bagiannya. Masing-masing bagian telah ditentukan uraian tugas
(job discription) untuk dilaksanakan. Dalam pelaksanaannya, Kepala
Bagian (Kabag) menjabarkan dan menetapkan tugas-tugas yang harus
dilaksanakan oleh dirinya dan para stafnya. Untuk mencapai tujuan dari
program yang telah ditetapkan, maka antara satu bagian dengan bagian
yang lainnya harus melakukan koordinasi guna kelancaran dalam
pelaksanaan tugas yang diembannya. Ini merupakan suatu hal yang harus
diperhatikan karena antara tugas suatu bagian dengan bagian yang lainnya
memiliki hubungan yang kuat dan saling berkaitan. Sehingga tanpa
koordinasi yang bagus dan dinamis, maka dapat dipastikan semua program
kerja yang telah direncanakan tidak dapat terlaksana dengan baik dan
benar.
Pendanaan / Biaya Operasional
Untuk melaksanakan seluruh program pendidikan di
pesantren ini, diperlukan biaya operasional. Biaya operasional tersebut
berasal dari uang pangkal dan iuran santri yang disetorkan langsung ke
bendahara pesantren. Sumber dana lainnya berasal dari bantuan
masyarakat, instansi pemerintah, swasta di Aceh, maupun dari luar Aceh.
Pengelolaan biaya dan dana operasionalnya, seluruhnya
menjadi tanggungjawab bendahara pesantren dan dalam pelaksanaannya
berpedoman pada arahan dari Pimpinan dan Wakil Pimpinan pesantren.
Sebagaian besar dana operasional tersebut, digunakan untuk pengadaan
konsumsi santri, dan sebagiannya lagi untuk keperluan lainnya yang
berkenaan dengan kelancaran operasional pesantren.
Pemungutan uang pangkal dilakukan pada saat mendaftar
ulang atau masuk pesantren. Sedangkan uang iuran dipungut pada setiap
bulan. Jumlah uang pangkal dan iuran bulanan dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan. Ini dilakukan untuk penyesuaian dengan keadaan
ekonomi yang ada pada saat ini.
Saat ini, pesantren juga mempunyai satu unit usaha,
yaitu : Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Babun Najah yang memiliki
Badan Hukum Nomor : 05/BH/K.W.1/I/1997. Koperasi tersebut dikelola oleh
pengurus pesantren. Unit usaha yang dimiliki oleh kopontren pada saat
ini adalah Unit Warung Serba Ada (Waserda), Unit Simpan Pinjam (USP),
Unit Kantin, An-Najah Grafika, Unit An-Najah Agency, Unit An-Najah
Taylor, Unit Pangkas.
Pada saat ini, pihak pesantren terus melakukan segala
upaya untuk mendapatkan dana guna melakukan pembangunan ruang belajar,
asrama, aula, dan mesjid. Serta untuk peningkatan kesejahteraan tenaga
guru, ustaz-ustazah, dan para karyawan di lingkungan pesantren.
Penerimaan Santri
Penerimaan santri baru dilakukan pada awal tahun
pelajaran sebagaimana madrasah atau pondok pesantren lainnya yang ada di
Indonesia. Hal tersebut berlaku untuk tingkat Tsanawiyah maupun tingkat
Aliyah. Sedangkan santri/siswa pindahan dari madrasah atau pesantren
lain, dapat mendaftar pada awal tahun pelajaran sebagaimana lazimnya,
ataupun pada waktu lainnya dengan melengkapi persyaratan administrasi
dan biaya yang telah ditetapkan oleh pengurus pesantren. Informasi
penerimaan santri baru disampaikan melalui brosur maupun media massa
yang ada. Informasi tersebut mencakup : Waktu pendaftaran, jadwal
testing, biaya pendaftaran, uang pangkal/pembangunan, iuran bulanan dan
lain-lain yang dianggap perlu. Hasil testing masuk santri baru diumumkan
di sekretariat penerimaan santri baru atau pada media massa yang ada.
Deskripsi Lambang
Lambang merupkan suatu simbol yang menjadi ciri khas
dari suatu lembaga, instansi, organisasi, atau yang lainnya. Suatu
lambang dari suatu lembaga atau organisasi mempunyai makna yang mendasar
untuk tujuan lembaga atau organisasi tersebut. Begitu pula halnya
dengan lambang Pondok Pesantren Moderen Babun Najah. Lambang tersebut
mempunyai makna yang untuk mencapai tujuan dari lembaga pendidikan
pesantren ini. Lambang tersebut juga digunakan untuk lambang Yayasan
Perguruan Islam (YPI) Babun Najah.
Lambang Pondok Pesantren Moderen Babun Najah terdiri
dari gambar segi lima sebagai dasar bentuk lambang yang berwarna hijau
di dalamnya dengan dua garis samping berwarna hitam. Di dalam segi lima
tersebut terdapat gambar mesjid yang bagian bawahnya ditutupi oleh
sebuah buku/kitab berwarna kuning dalam keadaan terbuka yang di dalamnya
bertuliskan Allah dan Muhammad dengan tulisan Arab dan berwarna hitam.
Di bawah buku/kitab terdapat tangga yang di bawah tangga tersebut ada
tulisan Babun Najah dan di belakang mesjid ada sebuah dinding sebagai
latarnya.
Makna Lambang
Segi lima sebagai dasar
lambang mempunyai makna : Bahwa segala sesuatu yang dilakukan dalam
organisasi ini merupakan hal yang tidak boleh bertentangan dengan ajaran
agama Islam. Segi lima digambarkan sebagai landasan agama Islam, yaitu
rukun Islam yang lima perkara.
Mesjid mempunyai makna :
Bahwa mesjid merupakan tempat suci yang dipergunakan oleh umat Islam
untuk shalat dan beribadah, juga sebagai tempat menuntut ilmu. Karena
kesucian dan ketenangan tempat belajar akan membawa dampak positif pada
ketekunan para pelajar dalam menuntut ilmu.
Buku/Kitab mempunyai makna
: Bahwa sumber ilmu pengetahuan yang utama adalah kitab yang telah
dikarang dan ditulis oleh para ulama-ulama terdahulu. Oleh karena itu,
buku/kitab menjadi sangat penting dalam pendidikan dan menuntut ilmu.
Tulisan Allah dan Muhammad
mempunyai makna : Bahwa hanya keredhaan Allah SWT lah yang kita tuju
dalam melakukan segala kegiatan kita sehari-hari. Begitu pula dengan
kegiatan belajar-mengajar. Dan Nabi Muhammad SAW sebagai panutan kita
dalam kehidupan sehari-hari, karena beliau adalah Nabi dan Rasul yang
telah menyampaikan risalah Islam di muka bumi dan telah mengantarkan
manusia dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan , serta
beliau pula yang akan memberikan syafaat pada hari akhirat nanti.
Tangga mempunyai makna :
Bahwa untuk mencapai kesuksesan atau keberhasilan, manusia harus melalui
berbagai tahapan dalam kehidupan ini dan dalam setiap tahapan tersebut
kita harus melalui berbagai rintangan dan halangan yang menghadang.
Ketekunan dan ketabahan yang kuat dari penuntut ilmu yang akan
mengalahkan rintangan tersebut sehingga ia akan terus melangkah ke
jenjang selanjutnya dan mendapatkan kesuksesan kelak.
Dinding mempunyai makna :
Bahwa adanya pemisah yang jelas antara yang haq dengan yang bathil,
antara kebenaran dengan kejahilan. Sehingga tidak akan salah dalam
melangkah, mengarungi kehidupan ini.
Fasilitas-fasilitas yang tersedia di Pondok Pesantren Moderen Babun Najah
Ø Fasilitas Tempat Tinggal : Asrama untuk santriwan dan santriwati, 1 Rumah Pimpinan, 1 Rumah Ustadz.
Ø Fasilitas Olah Raga : Lapangan Bola Kaki, lapangan Volly, lapangan Badminton dan Tenis meja.
Ø Fasilitas
Koperasi : Unit Warung Serba Ada (Waserda), Unit Simpan Pinjam
(USP), dan Unit Kantin, Unit An-Najah Grafika, Unit An-Najah Agency,
Unit An-Najah Taylor, dan Unit Pangkas.
Ø Fasilitas Lainnya : Perpustakaan, Ruang Komputer, dan Leb Sanggar Seni.
Ø Fasilitas
Tempat Ibadah : Sebuah mushalla yang untuk saat ini dalam proses
pembangunnan yang terbentur pada kondisi pendanaannya.
Perkembangan Saat Ini
Sejak dari awal berdiri (1994) sampai saat ini, Pondok
Pesantren Moderen Babun Najah telah mengalami banyak perubahan yang
dilakukan untuk mencapai kesempurnaan dalam berbagai bidang. Mengingat
bahwa keberadaan lembaga pendidikan pesantren ini harus dipertahankan
meski dalam kondisi yang bagaimanapun, maka pihak pengurus telah
melakukan berbagai macam usaha yang semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya. Dengan satu tujuan, yaitu agar pesantren ini
tetap eksis dalam mendidik putra putri Islam.
Dari hari kehari pesantren ini terus berkembang hingga
tanggal 24 Desember 2004 bencaana Tsunami melanda Nanggroe Aceh
Darussalam, banyak anak–anak telah menjadi yatim/yatim piatu, masyarakat
kehilangan sanak saudara, rumah tempat tinggal dan harta benda.
Sebagian besar pesantren dijadikan tempat penampungan anak-anak yatim
piatu, salah satunya di Pesantren Moderen Babun Najah, pada saat itu ada
juga santriwan–santriwati pesantren telah menjadi yatim piatu di tambah
lagi dengan anak dari pulo aceh yang di bawa oleh salah satu tokoh pulo
aceh pada saat itu, dengan tujuan anak–anak yang telah menjadi yatim
piatu tersebut tetap mendapatkan tempat tinggal yang layak dan
pendidikan yang baik. Anak – Anak yatim piatu korban tsunami terus bertambah hingga saat ini.
Masa-masa sulit yang teramat sangat dalam menjalankan
tugas mulia ini, telah dirasakan oleh para pengurus terdahulu dan
mungkin juga oleh pengurus sekarang. Namun mereka juga merasakan adanya
suatu kebahagiaan bila pesantren ini dapat terus eksis dalam mendidik
insan-insan pembela umat Islam yang berjuang dengan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi.
Dilihat dari jumlah santri yang masuk dari tahun ke
tahun terus bertambah dan begitu pula dengan alumnusnya baik yang di
tingkat Tsanawiyah ataupun Aliyah, dapat kita ketahui bahwa perkembangan
pesantren ini dari tahun ke tahun terus meningkat. Meskipun sering
sekali menghadapi kendala pada bidang keuangan, namun hal tersebut tidak
menyurutkan semangat para pengurus dan pengajar di pesantren ini.
Perkembangan fisik bangunan pesantren memang belum
begitu menggembirakan, karena belum memadainya ruang belajar yang
permanen, dimana saat ini masih terdapat adanya bangunan semi permanen
dengan kondisi yang tidak layak untuk kenyamanan santri belajar, apa
lagi dengan kondisi hujan. Adapun untuk saat ini sedang di bangun satu
unit Mushalla berlantai dua yang IsyaAllah dapat menampung lebih dari
lima ratus jamaah. Penyelesaian bangunan-bangunan tersebut sangat
tergantung pada dana yang dimiliki oleh pesantren. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan bantuan dari seluruh masyarakat Aceh ataupun
lembaga untuk penyelesaian pembangunan prasana dan sarana pendidikan
pada pesantren ini sehingga para santri dapat belajar dengan tenang dan
tekun, baik pada generasi sekarang maupun generasi yang akan datang.
Pondok Pesantren Moderen Babun Najah kini menjadi salah
satu lembaga pendidikan yang semakin mendapat kepercayaan dari
masyarakat Aceh. Berbagai even perlombaan sering dikuti oleh para
santrinya, baik pada tingkat Kota Banda Aceh, maupun pada tingkat
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Kegiatan perlombaan yang diikuti pun
berbagai macam, dari pidato bahasa Aceh, sampai pada gerakan
kepramukaan. Dan alhamdulillah, pesantren kita selalu pulang dengan
membawa piala di tangan. Baik juara satu, dua, ataupun juara tiga,
bahkan santri Pesantren Babun Najah suudah pernah mengikuti kegiatan
yang bbersifat internasional, hal ini terlihat dengan terpilihnya 2
orang santri Babun Najah untuk mengikuti Program kepemimpinan Remaja
Indonesia Youth Leadership Program (IYLP ) kerja sama Legacy
Internasional dengan Centrer for Civic Education (CCE) Indonesia di
Amerika pada tahun 2006.
Para guru, ustaz/ustazah dan pengurusnpun selalu
mendapat kepercayaan untuk mengikuti penataran, seminar, dan berbagai
macam acara pelatihan lainnya yang berguna untuk menambah mutu
pendidikan pesantren ini. Tidak hanya kegiatan yang dilaksanakan di
provinsi, namun juga kegiatan yang dilaksanakan di Jakarta, seperti
mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Pengelola Tempat Praktek Usaha Santri
( TPUS ) Koppontren, dan kegiatan Comprative Study mengunjungi
beberapa pesantren yang ada di Jakarta dan Jawa. Hal ini menjadi suatu
nilai tambah bagi pesantren ini dalam mendidik para santrinya. Kegiatan
tersebut, biasanya dilaksanakan oleh Departemen Agama atau instansi
lainnya. Dan dalam setiap mengikuti kegiatan ini, para guru,
ustaz/ustazah ataupun pengurus, tetap memperkenalkan pesantren ini dan
memberikan informasi tentang lembaga pendidikan kepada setiap orang yang
membutuhkan informasi tentang Pondok Pesantren Moderen Babun Najah.
Semua kita berharap agar pesantren ini kelak menjadi
lebih berkembang dan lebih maju dari sekarang ini, baik dalam hal sarana
pendidikannya, maupun mutu pendidikannya. Sehingga para alumnus dari
pesantren ini dapat menjadi cendikiawan muslim yang memahami Islam,
menjalankan syari’at Islam, mendalami ilmu pengetahuan, atau dengan kata
lain menjadi manusia yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia dan
berilmu pengetahuan yang tinggi. Amin yarabbal’alamien.