Sabtu, 08 Mei 2010

Kasih Sayang Seorang Bunda


Malam sangat gelap, awan tebal menutupi semua bintang dan bulan. Angin berhembus menggoyangkan ranting-ranting dan daun-daun pohon, air dari langitpun turun sedikit dan semakin banyak. Disebuah rumah.
“Bunda !! Bunda Fitri takut, bunda kemana sih,” Tiba-tiba saja lampu padam, dan….
“Bunda..!! Fitri takut, malah lampu padam lagi!”
“Tunggu nak!! Bunda lagi mengambil lilin!!”
“Nda!! Cepan Nda!! Ada suara srigala, pasti ada hantunya, iih…”
“Sabar sayang! Ni dia dapat lilinnya”
Bunda berjalan menuju kamarku dengan membawa sebatang lilinuntuk menerangkan kamrku.
“Bunda!! Fitri takut!!”
Fitri memeluk bunda dan bertanya padanya “Bunda! Fitri rindu ayah! Kata Bunda ayah Cuma pergi sebentar, kenyataannya ayah pergi udah beberapa bulan! Bunda, mungkin ayah nggak saying lagi sama kita”
“Tidak Fitri, ayah Cuma pergi sebentar untuk cari rezeki buat beli baju untuk Fitri”
Fitri percaya apa yang dikatakan bundanya, dan ia hanya bias bersabar.
Tak lama kemudian hujan reda lampupun hidup kembali, fitripun tenang kembali.
Namun ia masih memikirkan ayahnya, kini ia telah dewasa, umurnya meranjak 13 tahun dan bundanya akhirnya menceritakan semuanya.
“Aku benci sama Bunda! Mengapa bBunda baru mengatakannya sekarang?!”
Maafkan Bunda nak, Kemaren tu belumsaatnya kamu mengetahuinya”
Fitri memeluk bundanya dan menangis sekeras-kerasnya dan meminta maaf atas apa yang ia lakukan sama bunda.
Kini ia sadar ternyata bunda sangat menyayanginya, Bunda tidak mengatakan rahasia itu karena takut ia akan bersedih atas kenyataan yang sebenarnya.
“Bunda maafin semua dosa-dosa yang pernah Fitri lakukan terhadap Bunda”
“Ayah! Fitri sangat rindu sama Ayah, akankah kita akan bertemu dan bersanda lagi?”
Maafkan Bunda nak, Bunda telah menyembunyikan hal ini sama kamu, tapi bunda tetap menyayangimu” **

Coretan Pena Lia Fitria

Tidak ada komentar: